Lanjut Riswan, keluhan masyarakat seluruhnya adalah persoalan urgen. Terlebih terkait masalah talud penahan di tiga desa yang telah rusak parah sehingga gelombang pasang air laut mengancam permukiman warga.
“Talud Desa Joubela telah ambruk bahkan ada rumah yang telah roboh dihantam ombak besar, tapi DPRD dan Pemda acuh tak acuh,” tegasnya.
Sementara itu, aksi ini sempat hendak dibubarkan aparat kepolisian yang berdatangan sekitar 11.39 WIT. Upaya pembubaran dilakukan karena aksi dinilai telah mengganggu kelancaran arus lalulintas.
Berselang beberapa menit kemudian, sejumlah Anggota DPRD Pulau Morotai tampak hadir di lokasi aksi. Massa pun lansung mengiring para wakil rakyatnya ini untuk menyaksikan secara langsung kondisi kerusakan talud.
Dihadapan massa, para dewan ini pun memastikan akan merespon tuntutan tersebut.
Tinggalkan Balasan