Jika kebutuhan gizi tercukupi, sambung Tauhid, maka keluarga dan anak-anak akan berkembang dengan baik serta terhindar dari stunting.

“Masalah stunting di Kota Ternate masih perlu mendapatkan perhatian. Hal ini juga tidak lepas akibat dari situasi pandemi Covid-19 yang lalu sehingga menyebabkan masyarakat kurang maksimal melaksanakan kegiatan Posyandu untuk memantau status gizi dan perkembangan anak,” terangnya.

“Kondisi tersebut ditambah dengan permasalahan masih kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin,” ujar Tauhid.

Ia menuturkan, 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak, sebab dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.

“Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak, utamanya pada periode ini,” ucapnya.