Tandaseru — Kolaborasi Pengurus Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Kota Tidore Kepulauan bersama komunitas dan Forum Studi Perempuan (Fospar) Maluku Utara menggelar diskusi publik tentang Tidore darurat kekerasan seksual.

Narasumber diskusi yang digelar Minggu (3/7) itu berasal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Marimoi Kota Tidore Kepulauan, Sanusi. Diskusi digelar di Sekretariat KAHMI dan FORHATI di Kelurahan Tomagoba, Kecamatan Tidore.

Sanusi mengatakan, masyarakat harus concern dan menaruh perhatian lebih terhadap isu kasus kekerasan perempuan.

“Isu ini tidak hanya FORHATI maupun Fospar ataupun pemerintah yang punya kepentingan dalam penanganan terkait kasus perempuan. Maka dengan begitu mampu meminimalisir tindak kekerasan terhadap perempuan,” tuturnya.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sendiri di Kota Tidore semakin meningkat. Terbaru, seorang anak di bawah umur jadi korban kekerasan seksual tujuh pemuda.