Tandaseru — Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Adnan Wimbyarto mengungkapkan surplus APBN bulan Mei meningkat karena kinerja pendapatan yang baik.
Namun dampak risiko global terhadap belanja dan pembiayaan tetap perlu dimitigasi. Hal yang sama terjadi di Provinsi Maluku Utara yang menunjukkan kinerja APBN sangat baik.
“Sampai dengan 31 Mei 2022, pendapatan telah terealisasi sebesar Rp 971,97 miliar atau 45% dari target, sedangkan belanja telah terealisasi sebesar Rp 5,28 triliun atau 35,84% dari pagu,” ungkap Adnan dalam acara Media Briefing Torang Pe APBN Edisi Bulan Mei 2022 Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara, Jumat (24/6).
Ia menerangkan, kinerja pendapatan wilayah Maluku Utara sampai dengan 31 Mei 2022 mengalami kenaikan sebesar Rp 135,24 miliar atau 15,68% (y-o-y) dibandingkan tahun 2021.
Kenaikan terbesar disumbang oleh pajak penghasilan non migas yang naik sebesar Rp 137,84 miliar.
“Proyeksi Penerimaan pada bulan Mei understated sebesar Rp 31,82 miliar (proyeksi lebih rendah dari realisasi) dengan rincian realisasi Pajak lebih tinggi Rp 22,80 miliar dari proyeksinya disebabkan antara lain adanya pembayaran PPh Final Pasal 21 atas honorarium dan kenaikan dari sektor pertambangan serta adanya peningkatan penerimaan PPN Dalam Negeri,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan