“Saya berharap ini jangan hanya tanam lalu biarkan. Sebab lebih baik tanam sepuluh pohon tapi dirawat, dari pada tanam seratus tapi dibiarkan saja,” ujarnya.

Senada dengan Basra, Superintendent CSR PT IWIP Fuad Albar mengaku senang sekali terlibat dalam kegiatan ini. Baginya, persoalan lingkungan bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, namun harus melibatkan semua pihak.

“Satu hal yang penting, kegiatan seperti ini jangan sampai di sini saja. Jangan sebatas seremonial belaka,” ucap Fuad.

Ia mengajak pemerintah bersama dengan masyarakat agar tak berhenti hanya pada menanam saja, tapi juga bisa mengembangkan lebih jauh potensi-potensi yang bisa diperoleh dari mangrove.

Salah satunya adalah pengembangan wisata mangrove, dengan begitu dampak ekonominya juga terasa.

“Bagi kami, kegiatan apa saja yang berdampak positif terhadap lingkungan akan kami support, karena itu merupakan kewajiban kami,” katanya.