Tandaseru — Tidak hanya menjadi sasaran aksi vandalisme, bangunan Benteng Oranje di Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara, kerap menjadi sarang maksiat bagi kawula muda.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Sarif H Sabatun mengatakan, karena tidak ada penjagaan sebagian besar fasilitas pendukung seperti lampu taman pada benteng peninggalan VOC ini juga dirusaki.
“Di sini jadi tempat isap lem, mabuk, tempat pacaran dan sebagainya. Ini kan lampu-lampu di dalam ini semua mereka kasih rusak supaya jangan terang, mereka kan mau di gelap-gelap,” ungkap Sarif kepada tandaseru.com, Senin (25/4).
Sarif bilang, pihaknya sudah mengusulkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Maluku Utara agar benteng yang sudah menjadi cagar budaya ini bisa diperbaiki pintu masuknya. Seperti pada pintu masuk utama dan pintu samping benteng.
Tidak hanya pintu, BPCB pun diusulkan agar membangun pos penjagaan agar pengunjung yang masuk ke areal benteng terutama di malam hari dapat diawasi.
“Di sini CCTV juga belum dipasang. Coret-coret dinding itu karena bebas masuk,” kata dia.
Sarif sendiri mengaku sering ke benteng untuk melakukan pemantauan di malam hari. Banyak dia jumpai muda-mudi berpasang-pasangan sedang bermadu kasih.
“Mau larang juga kan sudah banyak anak-anak di dalam, lalu dengan pasangan-pasangan. Jadi kalau di Jakarta mereka bilang tempat jin buang anak, di sini tempat jin bikin anak,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan