Tandaseru — MPW Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Maluku Utara menggelar peluncuran dua program terbaru yakni sekolah cendekia pangaji, dan pengkajian dan pengembangan desa. Peluncuran ini dibarengi tadarus buku Jurnalisme yang Tergadai: Dilema Media Lokal di Era Digital milik Ghalim Umabaihi di Sekretariat ICMI Malut di Ternate, Minggu (17/4) sore.
Sebelum tadarus buku, pengurus ICMI Malut juga menggelar buka puasa bersama dan tausiah oleh Darsis Humah dan dilanjutkan dengan Magrib berjamaah.
Koordinator Tomikal Dariatno kepada awak media mengatakan, kegiatan ini bernama Ramadan Smart yang merupakan salah satu program ICMI Malut. Di dalam Ramadan Smart ada beberapa kegiatan yang dilakukan yakni pembagian paket sembako kepada kaum duafa dan para janda tidak mampu, buka puasa bersama dan peluncuran program lain.
Kata dia, selanjutnya akan dilaksanakan sekolah cendekia pangaji, yang di dalamnya ada beberapa program khusus yang dibagi menjadi tiga paket.
“Pertama, sekolah menulis, bisa melahirkan penulis muda di daerah. Selanjutnya, sekolah paket filsafat Islam. Karena sekarang banyak anak muda yang bekal keagaaaman perlu disentuh, dan paket metodologi,” tutur Tomikal.
Sementara Ghalim Umabaihi menuturkan, penulisan bukunya ini adalah bentuk pertanggungjawaban studi di Fakultas Ilmu Komunikasi baik S1 dan S2.
“Saya melihat di 5 sampai 6 tahun ini pertumbuhan media daring cukup pesat, tapi sulit dikendalikan. Bahkan media ini tidak ada regulasi yang mengatur, apa syarat yang ketat untuk mendirikan sebuah media, sehingga orang dengan mudah mendirikan media. Tapi tanpa sistem pengkaderan dan manajemen yang baik, sebagian besar hampir di bawah rata-rata,” ucapnya.
Buku Jurnalisme yang Tergadai dicetak secara bertahap. Saat ini baru dicetak sebanyak 55 eksemplar, dan distribusi ke ICMI sekitar 25 buku.
Selain itu, Ketua ICMI Orwil Malut Kasman Hi Ahmad menjelaskan, kegiatan ini adalah kelanjutan dari program ICMI yang diputuskan dalam raker beberapa waktu lalu.
Tinggalkan Balasan