Tandaseru — Tidak sedikit bangunan pasar di Kota Ternate, Maluku Utara, yang terbengkalai akibat kurang diminati pedagang.

Salah satunya adalah Pasar Tolire yang terletak di kawasan objek wisata Danau Tolire Ici, Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat.

Amatan tandaseru.com, Pasar Tolire yang terdiri dari dua bangunan terpisah itu hanya satu bangunan saja yang ditempati pedagang. Sedangkan satu bangunan lainnya yang memiliki sembilan lapak tidak satu pun dipakai pedagang kuliner di objek wisata tersebut.

Mansur Muhammad (47 tahun), salah satu pedagang kuliner di objek wisata Tolire Ici mengaku lebih memilih berjualan di lapak lamanya ketimbang di pasar yang dibangun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate ini.

Menurut Mansur, bangunan pasar tersebut tidak memiliki tata letak yang baik sebagaimana yang diinginkan pedagang. Terlebih lagi, pasar ini dibangun pada areal objek wisata harusnya memiliki desain yang bisa menjadi magnet bagi pengunjung.

Selain desain yang kurang baik, halaman depan lapak pun sangat kecil sehingga pedagang tidak dapat mengatur penataan tempat duduk bagi pengunjung.

“Bisa berjualan, tapi wisata ini kan perlu desain minimal pengunjung datang bisa duduk, menikmati dan segala macam. Ini kan tidak ada, habis siapa lagi yang mau jualan kalau kayak begitu,” ungkap Mansur, Selasa (12/4).

Mansur pun mengaku bangunan pasar tersebut tidak dilengkapi meteran listrik maupun jaringan air bersih yang dapat dipakai, sehingga pedagang dengan inisiatifnya sendiri yang memasang meteran listrik.

Ia menambahkan, jika objek wisata Tolire Ici ini ditata dengan baik oleh pemerintah daerah hingga bisa memiliki daya tarik bagi wisatawan, maka pastinya ikut berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar dan tentunya menjadi tambahan pendapatan bagi daerah.

Untuk diketahui, bangunan Pasar Tolire proyeknya dikerjakan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 1.463.799.809,38.