Tandaseru — Unjuk rasa serentak 11 April menolak kenaikan harga BBM pecah di sejumlah daerah di Provinsi Maluku Utara. Ribuan mahasiswa dan aktivis turun ke jalan menyuarakan penolakan mereka terhadap sejumlah isu nasional.

Di Kota Ternate, ratusan mahasiswa gabungan memadati Jl. Pahlawan Revolusi, tepatnya di depan kantor wali kota. Massa aksi dilengkapi sound system dan membakar ban di jalan.

Salah satu massa aksi mengatakan, memasuki Januari hingga awal bulan suci umat muslim di tahun 2022 ini situasi kehidupan masyarakat Indonesia semakin tidak ada jaminannya. Kebijakan pemerintah membuat orang miskin terus terlantar.

“Kebutuhan BBM sudah menyentuh semua aspek kehidupan sosial. Jika terjadi tekanan terhadap kenaikan harga BBM maka akan berpengaruh pada harga barang jasa lainnya seperti sembilan bahan pokok. Kenaikan harga BBM ini sudah pasti disertai dengan peningkatan harga barang lainnya,” kata dia.

Mahasiswa di Kota Ternate menggelar aksi 11 April. (Tandaseru/Yasim Mujair)

Kondisi ini, sambungnya, membuat daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat ekonomi lemah. Apalagi kenaikan harga BBM berdekatan dengan lebaran Idul Fitri.

“Padahal BBM dan minyak goreng serta sembako adalah penyambung hidup masyarakat di desa maupun di kota. Jika terjadi kelangkaan maka akan membebani hidup semakin parah. Kondisi di pusat Kota Ternate saat ini, dari Pasar Gamalama hingga kelurahan di bagian utara dan selatan semua merasakan dampak dari kenaikan ini,” terangnya.

Ia memaparkan, di SPBU harga jual BBM jenis Pertamax naik menjadi Rp 12.750 per liter. Di tingkat pengecer harganya menjadi Rp 15.000. Sementara untuk jenis Pertalite di kisaran Rp 7.250 per liter di SPBU. Namun di tingkat pengecer menjadi Rp 12.000. Pengecer beralasan mematok harga segitu karena harus membayar jasa pihak ketiga untuk mengantre di SPBU.

“Jalurnya satu pintu, maka pengecer jual Pertalite karena petugas SPBU masih layani jerigen, itu jelas. Umumnya, depot yang jual Pertalite lokasinya berdekatan dengan SPBU seperti di Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan, yang berdekatan dengan SPBU Kalumata,” tukasnya.