Tandaseru — Jalan lintas yang menghubungkan Kecamatan Gane Barat dan Gane Barat Utara di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, terputus. Ini setelah hujan deras membuat aliran banjir memutuskan jalan lantaran tak adanya selokan.

Jalan yang terputus itu terletak di pertengahan Desa Boso dan Desa Fukai-Dolik.

Selain jalan putus, akses tersebut juga macet karena terajadi longsor di jalur yang sama, tepatnya di antara Desa Boso, Gane Barat Utara, dan Desa Doro, Kecamatan Gane Barat.

Kepala Desa Dolik Iswadi Ishak ketika dikonfirmasi tandaseru.com menyatakan aktivitas masyarakat di dua kecamatan itu terganggu akibat jalan putus dan longsor. Jalan tersebut masuk dalam ruas jalan Saketa-Dehepodo yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Malut.

Anggota TNI membantu warga membersihkan rumah yang terendam banjir. (Istimewa)

“Jalan ini baru dikerjakan sekitar 2 atau 3 tahun lalu oleh PT Hijrah. Saat ini akses masyarakat terganggu akibat jalan putus dan longsor. Jalan sama sekali tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan,” jelasnya.

Menurut Iswadi, seharusnya di lokasi jalan yang terputus itu dibangun plat deker sebab merupakan jalur air dari sungai.

“Yang kita lihat di tempat itu adalah jalur air tetapi tidak dibangun plat deker atau jembatan tapi dipaksa ditimbun kemudian diaspal akhirnya dibongkar akibat banjir. Olehnya itu kami meminta pemerintah provinsi untuk segera membangun jembatan atau plat deker agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Sebab, hanya itu jalur yang menghubungkan masyarakat desa lain dengan kecamatan, kemudian puskesmas dan lain-lain,” pintanya.

Hujan deras juga membuat permukiman warga terendam banjir dan lumpur. Warga Desa Fulai dibantu Babinsa setempat melakukan pembersihan begitu banjir surut.

Sementara itu Danramil 1509-03/Saketa Kapten Arm Ariep Hamdi Mulya mengambil langkah cepat dengan menerjunkan beberapa personel Babinsa untuk membantu dan mendata kerugian material maupun kerusakan yang diakibatkan oleh banjir maupun tanah longsor.