Oleh: Wahyudin Madjid
______
“Untuk mewujudkan mimpi besar itu, maka saya harus selalu berada dalam denyut nadi rakyat. Saya harus mendengar apa kata mereka. Saya harus selalu bersama mereka untuk merasakan apa yang mereka rasakan setiap waktu, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan bahkan sepanjang tahun,”
(Pidato Perdana Drs. Edi Langkara, MH, Sabtu 23 Desember 2017)
MESKI mantap maju calon Gubernur Maluku Utara 2024, Drs. Edi Langkara, MH, nampaknya harus melalui jalan terjal untuk dapat rekomendasi calon Gubernur. Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar Sabtu 19 Maret 2022, kemarin di Sahid Bela Hotel, nama Edi Langkara tak direkomendasikan para petinggi Golkar di Maluku Utara.
Jalan terjal memang sudah berulang kali dialami Edi Langkara, yang akrab dipanggil Elang, ketika berkepentingan maju sebagai calon Bupati Halmahera Tengah. Ini karena keputusan Ketua Umum Partai Golkar Maluku Utara (Malut) Ahmad Hidayat Mus, yang menjadi salah satu sebabnya.
Seperti pada tahun 2012 silam, Elang yang mantapkan diri calon Bupati Halmahera Tengah, namun tiba-tiba Ahmad Hidayat Mus mengeluarkan surat pemberhentian Drs. Edi Langkara, MH, dari Sekretaris DPD Golkar Malut, sekaligus diberhentikan menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Malut. Pemecatan Edi Langkara saat mulai melakukan sosialisasi dan pembentukan tim dan relawan, bertemu dengan para tokoh agama dan masyarakat. Ketika tahapan Pilkada Halteng di mulai, tak ada sama sekali pernyataan dukungan dari petinggi DPD I Golkar Malut kepada Elang calon Bupati Halteng 2012 silam.
Elang sebagai kader Golkar telah ditinggalkan oleh DPD I Golkar Malut, yang ada hanya dukungan rekomendasi dari DPD II Golkar Halteng yang saat itu dipimpin Hamlan Kamaluddin. Namun rekomendasi DPD II Golkar Halteng tak ditanggapi DPD I Golkar Malut. Meski begitu, atas kemampuan yang dimiliki Elang itu, ia dapat rekomendasi dari DPP Golkar sebagai calon Bupati bersama Yuslan Idris sebagai calon wakil Bupati.
Dengan kekalahannya di Pilkada 2012 lalu, Elang hampir dibuang oleh Partai Golkar. Namun ia tetap kembali bertarung Pilkada 2017 bersama Abd. Rahim Odeyani, SH, MH. Lagi-lagi DPD I Golkar tak menyampaikan secara terbuka untuk mendukung Elang di Pilkada 2017. Pertama kali partai yang memberikan rekomendasi adalah Partai Nasdem, kedua Partai Hanura, selanjutnya Partai Gerindra kemudian disusul oleh partai lainnya, dan terakhir baru rekomendasi dari Partai Golkar yang diberikan langsung oleh DPP Golkar. Mereka berdua mendapat dukungan mutlak dari rakyat Halteng 2017, mengalahkan Muttiara Yasin dan Kabir Kahar.
Lagi-lagi Elang kembali diterjang para petinggi Partai Golkar pada Pilkada Gubernur Malut 2024. Dalam Rakerda DPD I Golkar Malut tahun 2022, telah direkomendasikan lima nama calon yakni Ahmad Hidayat Mus, Benny Laos, Alien Mus, Husain Sjah Sultan Tidore, dan Aliong Mus sebagai calon Gubernur. Nama Elang tenggelam, ia tidak disebutkan dalam rekomendasi para petinggi Golkar. Seorang petinggi DPP ini sudah nampak melakukan sosialisasi intens manuver Gubernur 2024, dibandingkan dengan nama-nama yang direkomendasikan melalui Rakerda kemarin.
Meski tak direkomendasikan petinggi Golkar di Malut, Elang tetap menunjukkan optimismenya maju Gubernur. Buktinya, usai menghadiri pembukaan Rakerda di Sahid Bela Hotel, ia diundang oleh warga Kelurahan Loto Kecamatan Pulau Ternate untuk menutup turnamen sepak bola gawang sedang Loto Cup II 2022. Di hadapan warga Loto, ia menyatakan akan maju sebagai calon Gubernur Malut 2024.
Perjalanan politik di Golkar Malut hanya digunakan sebagai alat kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. Hal itu nampak dalam rekomendasi petinggi Golkar saat mengusulkan Ahmad Hidayat Mus, Alien Mus, Aliong Mus. Ini cenderung bersifat politis tanpa melihat prestasi kader itu sendiri. Keputusan petinggi Golkar di Malut begitu nyata di hadapan kader Golkar. Kekuasaan di Partai Golkar Malut masih melebar dan membiarkan kader hidup dalam ketergantungan kekuasaan, mereka mengganjal kader Golkar sendiri.
Tinggalkan Balasan