Tandaseru — Proyek pembangunan Dermaga Bajo, Desa Bajo Sangkuang, Kecamatan Batang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan yang direncanakan akan diresmikan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Juli 2022 mendatang terancam batal.

Kepala Seksi Pembangunan Pelabuhan Dinas Perhubungan Malut Adi Nyong mengatakan, proyek Dermaga Bajo yang dianggarkan sebesar Rp 23 miliar tersebut baru tuntas dikerjakan sekitar 80 persen yang total anggarannya sudah mencapai Rp 14,7 miliar.

“Sesuai target, karena ini dikerjakan 5 tahap seharusnya rampung pada 2020 lalu. Namun anggaran yang kami usul sebesar Rp 3 miliar lebih di tahun 2020 terpaksa dipangkas karena Covid-19. Akibatnya pekerjaan tertunda hingga saat ini,” ungkap Adi, Rabu (16/3).

Adi yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ini bilang, masih terdapat kurang lebih 40 meter lantai dasar dan beberapa fasilitas penunjang lainnya yang belum dikerjakan.

“Kami berharap agar dapat menjadi prioritas di tahun anggaran 2023 mendatang,” ujarnya.

Ia menambahkan, rencananya Dermaga Bajo akan diresmikan Gubernur pada Juli 2022. Namun rencana itu belum bisa direalisasi akibat tertundanya pekerjaan.

“Pak Gub sempat menghadiri safari Ramadan kalau tidak salah tahun 2015 lalu, di sana Gubernur mendesak agar Dermaga Bajo menjadi prioritas dan secepatnya diselesaikan,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Malut Armin Zakaria saat ditemui di Gedung DPRD Malut menuturkan, pembangunan Dermaga Bajo dikerjakan sejak tahun 2015 oleh Pemerintah Provinsi Malut melalui Dinas Perhubungan.

“2015 pengadaan tiang pancang, dan mulai dikerjakan tahun 2016. Kala itu saya belum menjabat sebagai kepala dinas,” ungkap Armin usai menghadiri rapat kerja di Gedung DPRD Malut.

Ketua Komisi III Zulkifli Hi. Umar saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan, pembangunan dermaga tepi Desa Bajo akan menjadi prioritas di tahun anggaran 2023 untuk menyelesaikan program pembangunan.

“Akan didorong ke RKPD 2023, karena ini menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi,” ujarnya.