Tandaseru — DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Maluku Utara meminta pemerintah daerah menaikkan insentif perawat.

Ketua PPNI Maluku Utara Muchlis Jaelani ketika diwawancara di sela-sela muswil V PPNI Malut di Pulau Morotai, Jumat (4/3), mengatakan selama memimpin PPNI ia terus memperjuangkan kesejahteran perawat. Sebab tugas perawat terbilang berat yakni menangani dan mengurus pasien.

“Hampir setiap kabupaten/kota pada kesempatan dalam kegiatan seperti ini, saya selalu memperjuangkan untuk kesejahteraan mereka,” kata Muchlis.

Meski begitu, perkara pemberian kesejahteran harus berdasarkan kemampuan dana masing-masing pemda.

“Tapi sudah ada beberapa kabupaten/kota mengiyakan itu, dan memberikan insentif kepada mereka yang ada, tapi belum semua. Termasuk Morotai. Morotai juga kemarin diberikan insentif,” ungkapnya.

Selain kesejahteraan, sambung Muchlis, hal penting lain yang harus diperjuangkan adalah kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi perawat.

“Untuk STR yang belum diterbitkan itu karena mereka itu harus ada ujian kompetensi. Dari pintu masuk ujian kompetensi itulah mereka dapat sertifikat untuk dilakukan pengurusan-pengurusan yang lain,” jelasnya.

PPNI sendiri sudah beberapa kali menggelar uji kompetensi bagi perawat untuk bisa mendapatkan STR.

“Kemarin kami dari DPP membuat dua kali, dua tahun berturut-turut dan semuanya lulus. Kurang lebih 500 tenaga perawat yang ada di Maluku Utara mengikuti ini dan lulus. Walaupun bersyarat tapi mereka lulus,” tandasnya.