Tandaseru — Sejumlah ruas jalan utama yang menghubungkan tiga desa dengan ibukota Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami kerusakan berat. Ketiga desa tersebut adalah Todowongi, Tuada, dan Matui.
Pantauan tandaseru.com, di jalan tersebut terdapat lubang berukuran besar yang dipenuhi air saat turun hujan. Di jalan sepanjang 150 meter, setidaknya ada 26 lubang. Padahal ini merupakan akses utama menuju Pelabuhan Kontainer.
Sebagai bentuk protes, warga pun melakukan aksi mancing di “kolam-kolam” itu.
“Jalan berlubang layaknya kolam ikan ini sudah lama dan tidak diperbaiki. Apalagi musim hujan seperti ini, kita mancing dulu,” ungkap Fandi, warga Todowongi, Jumat (18/2).
Akses jalan berlubang ini tak hanya dilewati warga tiga desa. Ada juga kendaraan roda 6 dan lebih yang hendak menuju Pelabuhan Kontainer.
“Jalan ini sudah lama rusak parah dan menjadi kubangan hingga bagaikan kolam. Sayangnya tidak ada perhatian dari pemerintah,” tandas Fandi.
Jojo, warga Desa Matui saat ditemui terpisah menuturkan kerusakan jalan yang sangat parah ini memang sangat sulit bagi pengendara ketika dilewati.
“Saat matahari panas saja air di lubang masih ada, apalagi hujan terus begini, jalan tambah parah dan licin,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan