Semangat itu terus dirawat selama 6 tahun belakangan. Banyak sudah cerita yang ditenun anak-anak muda ini, termasuk rekan penenun yang datang dan pergi.

“Kami sering melakukan pelatihan menenun. Yang daftar ada namun juga ada tidak bisa bertahan lalu pergi. (Bagi kami) tidak masalah, itu semua adalah cara kami merespon kerja-kerja kreatif, yang bertahanlah yang menikmati hasilnya,” imbuhnya.

Saat ini, beragam motif baru tenun Tidore sudah berhasil diciptakan. Di antaranya motif Kalajengking yang merupakan simbol bendera Kesultanan Tidore; motif Tuan Guru, ulama asal Tidore yang diasingkan Belanda ke Afrika Selatan; motif Cengkeh, Pala, dan beberapa motif bernuansa alam lainnya.

“Semua motif tersebut adalah karya anak-anak penenun muda yang mengabdi untuk memperkenalkan nilai-nilai historis yang ada di Tidore. Yang terpenting bagi kami adalah menjaga kelestarian budaya, untuk menjaga kemajuan budaya yang ada di Tidore dan Indonesia umumnya,” pungkas Wani.

Mahkota dan perhiasan dari Pulau Morotai yang turut dipamerkan dalam New York Indonesia Fashion Week. (Istimewa)

Buah kesabaran dan konsistensi orang-orang di balik eksistensi Puta Dino tak main-main. Tenun Tidore ini go international usai tampil di New York Indonesia Fashion Week Sabtu (12/2) kemarin.

Anita bilang, ada rasa bahagia bercampur sendu yang ia rasakan saat bunyi rababu (alat musik gesek bersenar tunggal, red) bergema mengiringi langkah para model memperagakan Puta Dino di catwalk.

“Saya tak bisa berkata-kata,” ucap Anita.

Bersama beberapa desainer lainnya, Anita terpilih menampilkan Puta Dino di event space 48Th Wall Street New York City.

“Dalam penampilan karya tenun Tidore tersebut, kami juga menampilkan perhiasan mahkota Morotai. Jadi ini kolaborasi antara Tidore dan Morotai, tenun Tidore untuk pakaiannya dan Morotai dengan perhiasannya. Saya pikir ini menjadi satu modal besar untuk karya-karya seni tenun dalam ajang internasional, dan alhamdulillah acara berjalan dengan lancar,” terangnya.

Anita berharap dengan debut internasional Puta Dino ini bisa menambah daya tarik wisatawan ke Maluku Utara dan makin banyak orang Tidore yang mau menenun.