Tandaseru — 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional di Indonesia. Memperingati momentum tersebut, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Llingkungan Hidup Kota Ternate, Maluku Utara, M Syarif Tjan, menilai pers merupakan pejuang lingkungan.
Menurutnya, sebagai pilar keempat dalam membangun demokrasi di Indonesia, pers yang independen dan bebas akan berkontribusi pada peningkatan pembangunan yang sustainable di Indonesia.
“Insan pers telah menjadi pejuang lingkungan karena menjadi salah satu motor penggerak bagi kesadaran dan mindset masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang environmentally friendly (ramah lingkungan),” tutur Syarif, Rabu (9/2).
Dilihat dari kacamata lingkungan, sambung Syarif, pers bernilai penting karena menjadi mata dan telinga publik untuk memperoleh informasi tentang beragam problem lingkungan di daerah. Pers merupakan katalisator pembangunan dan menjadi sarana bagi pemenuhan hak publik atas akses informasi.
Syarif kembali mengingatkan bahwa sebagai buah reformasi, kebebasan pers yang saat ini sedang kita panen harus dirawat keberlangsungannya. Karena itu, ia mengajak untuk mengisi kebebasan pers itu dengan semangat reformasi demi keadilan, kemanusiaan, HAM, lingkungan hidup dan demokrasi yang lebih berkualitas.
“Saya mengucapkan selamat Hari Pers Nasional. Semoga insan pers selalu eksis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik dan tetap menjaga netralitas dan independensinya dalam menyajikan berita terutama problem lingkungan di Maluku Utara. Semoga dalam rangka Hari Pers Nasional ini seluruh insan pers selalu dilancarkan tugas-tugas jurnalistiknya dan dimudahkan oleh semua stakeholder dan masyarakat,” tandas Syarif.
Tinggalkan Balasan