Warga pun mendesak pemda mengakomodir tuntutan mereka.
“Tuntutan kami soal trayek Ibu-Tobelo dan Jailolo-Tobelo untuk melakukan transit di Terminal Sidangoli. Kami juga meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat harus berkoordinasi dengan ASDP untuk menetapkan jadwal feri yang permanen. Pemda juga harus mengevaluasi kinerja Dishub Halbar dan pembenahan pengelolaan terkait air bersih PDAM Jalsel,” jabar Febry.
“Jika tuntutan ini tidak diakomodir maka kami selaku masyarakat Jailolo Selatan akan terus memboikot jalan lintas Halmahera dan aktivitas perkantoran Jailolo Selatan hingga tuntutan dikabulkan,” tandasnya.
Pantauan tandaseru.com, blokade jalan itu mengakibatkan kemacetan panjang di area jalan lintas Halmahera, tepatnya di pertigaan Sidangoli.
Tinggalkan Balasan