Menurutnya, banyak tumpah tindih kebijakan yang dibuat sehingga menuai banyak masalah. Salah satunya adalah pelaksanaan magang atau praktik kerja lapangan. Magang yang ditetapkan sebagai mata kuliah semester 7 saat ini belum juga terlaksana.
“Bahkan belum juga ada kejelasan sama sekali kapan dilaksanakan. Padahal tanggal 6 Desember 2021 sudah ada rapat bersama pimpinan fakultas dan mahasiswa soal kesiapan magang namun hingga saat ini belum juga terlaksana kegiatan magang tersebut, dan pendaftaran magangnya sudah didaftarkan,” bebernya.
“Kita telah mendaftar magang pada semester 7 hingga saat ini memasuki semester 8 belum juga dilakukan magang,” tutur Fauzan.
Selain kejelasan magang, tuntutan mahasiswa lainnya adalah mengevaluasi kurikulum Program Studi Akuntansi di mana harus ada transparansi biaya magang, menertibkan secepatnya SK pembimbing, dan memecat oknum dosen yang mempersulit mahasiswa.
“Jika tuntutan kami tidak diakomodir, copot dekan dan kaprodi secepatnya. Jika tuntutan kami tidak diindahkan maka kami tetap segel aktivitas belajar Fakultas Ekonomi,” tandas Fauzan.
Ketua Prodi Fakultas Ekonomi UMMU Irman Mamulati ketika dikonfirmasi mengaku siap melakukan hearing dengan mahasiswa. Namun mahasiswa meminta hearing digelar juga bersama Dekan Burhan Zakaria. Sayangnya, Irman mengaku hingga kini dekan tidak bisa dihubungi.
“Saya siap untuk hearing, namun mahasiswa minta harus ada dekan. Saya sudah hubungi dekan namun tidak merespon,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk anggaran magang telah disepakati mendaftar langsung ke Bendahara Fakultas yang telah ditunjuk dalam rapat bersama internal fakultas.
“Jadi tidak ada masalah. Keterlambatan magang ini dikarenakan kita baru saja perpanjangan kontrak dekan. Jadi jika suratnya sudah ditandatangani oleh dekan maka magangnya sudah bisa jalan. Secara teknis semua sudah selesai,” tandas Irman.
Tinggalkan Balasan