Tandaseru — Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan Bandar Udara Loleo di Kecamatan Oba Tengah.

Kepala Disperkimtan Kota Tidore Kepulauan Muslihin mengatakan lahan yang disiapkan sesuai perencanaan tahap awal sekitar 120 hektare. Namun lahan yang telah diidentifikasi kepemilikannya baru 30 hektare.

“Sesuai kebutuhan itu sekitar 120 hektare. Yang baru kami identifikasi kepemilikan lahan sebanyak 30 hektare,” kata Muslihin, Senin (24/1).

Untuk 30 hektare itu, menurut Muslihin pemiliknya sangat antusias melepaskan lahannya ke pemkot untuk kepentingan pembangunan fasilitas umum.

“30 hektare itu sudah kami temui orangnya, dari 30 hektare pemiliknya sebanyak 37 orang,” tutur Muslihin.

Meski begitu, Muslihin mengaku belum mengetahui pasti besaran anggaran yang disiapkan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk membebaskan lahan sebanyak 120 hektare tersebut. Ia memprediksi, untuk pembebasan 30 hektare bakal memakan biaya sekitar Rp 9 miliar.

Penilaian harga ganti rugi lahan pun akan melibatkan tim appraisal untuk menilai nilai jual objek pajak (NJOP).

“Kalau hitungnya per meter Rp 30 ribu, tentu seluas 30 hektare maka anggaran disediakan sebanyak Rp 9 miliar, itu di luar tanaman,” terangnya.

Pembebasan lahan ini sendiri anggarannya masih dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Malut agar bisa dilakukan sharing anggaran.