Tandaseru — ASN yang bertugas di Kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, mempersoalkan penutupan dua pintu samping bangunan kantor. Pasalnya, saat terjadi gempa mereka kesulitan mengamankan diri ke luar kantor sebab pintu utama berjarak lumayan jauh.

Penutupan pintu samping itu sudah sejak lama dilakukan oleh pihak Sekretariat Daerah.

Sementara di gedung tersebut berkantor ASN Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Dinas PUPR, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pariwisata, Dinas Perkim, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda, Dinas PMD, Bagian Umum, Bagian Humas dan Protokoler, Bagian Kesra, Bagian Hukum, serta ruangan staf ahli dan lainnya.

“Sudah beberapa bulan ini dua pintu samping yang ada di dekat Dinas Keuangan dan DPMD sudah dikunci. Masalahnya pintu utama hanya satu dan jaraknya cukup jauh, jika terjadi gempa maka bisa membahayakan ratusan ASN yang ada di dalamnya,” ujar sejumlah ASN kepada wartawan, Senin (10/1).

Mereka bilang, saat gempa bumi terjadi para ASN kesulitan mengevakuasi diri.

“Ada ratusan ASN yang terjebak jika terjadi gempa, karena posisi ada ASN di lantai II maupun lantai I, jadi kalau gempa mau lari ke mana? Sementara pintu utama juga jaraknya puluhan meter,” cetusnya.

Selain itu, para ASN mengaku konstruksi dinding gedung juga sudah ada yang retak.

“Jadi untuk berjaga-jaga buka saja pintunya, apalagi di sini rawan gempa,” tandas mereka.