Tandaseru — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara mencatat perkembangan ekspor Maluku Utara terus bergerak naik dari bulan ke bulan.
Sayangnya, sejauh ini ekspor komoditas perikanan berupa ikan dan udang tercatat dari provinsi lain seperti Sulawesi Selatan, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Kepala BPS Malut, Aidil Adha, baru-baru ini menyampaikan perkembangan ekspor dan nilai ekspor Maluku Utara pada November 2021 sebesar US$496,13 juta, mengalami peningkatan 0,50 persen dibanding Oktober 2021 yang senilai US$493,66 juta.
Namun secara kumulatif, ekspor Maluku Utara Januari–November 2021 sebesar US$3.504,35 juta, mengalami peningkatan 297,70 persen dibandingkan periode Januari-November 2020 yang sebesar US$881,15 juta.
“Secara kumulatif, volume ekspor Maluku Utara Januari–November 2021 sebesar 2.115,28 ribu ton, mengalami peningkatan sebesar 67,22 persen dibanding Januari-November 2020 yang sebesar 1.264,95 ribu ton,” ungkap Aidil.
Ekspor Maluku Utara pada November 2021 berupa golongan barang Besi dan Baja (HS 72) dengan negara tujuan ke Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan dan Nikel (HS 75) ke Tiongkok.
Sementara perkembangan ekspor menurut asal barang dari Provinsi Maluku Utara pada bulan November 2021 barang dari Provinsi Maluku Utara juga diekspor melalui provinsi lain yaitu Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
“Barang ekspor asal Maluku Utara tersebut adalah golongan Ikan dan Udang (HS 03), golongan Perhiasan/Permata (HS 71), dan golongan Lak, Getah, dan Damar (HS 13),” papar Aidil.
“Nilai ekspor asal barang dari Provinsi Maluku Utara yang diekspor melalui provinsi lain pada November 2021 sebesar US$1,22 juta atau 0,24 persen dari total ekspor asal barang Provinsi Maluku Utara yang sebesar US$497,34 juta,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan