Tandaseru — Direktur RSUD Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, dr. Novimaryana Drakel, mengaku limbah rumah sakit yang dipimpinnya telah dikelola sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Sementara pantauan di lapangan, sebagian limbah medis RSUD tampak dibiarkan berserakan di TPA Kecamatan Sahu. Limbah medis itu bahkan telah bercampur dengan limbah rumah tangga lainnya.
“Kami sudah lakukan proses pembakaran tapi belum maksimal karena terbatas pada fasilitas mesin pembakar sampah,” kata Novimaryana, Kamis (23/12).
Menurutnya, saat ini RSUD tengah melakukan upaya membuat pemisah antara sampah medis dan sampah masyarakat yang tercampur aduk akibat banjir.
“Kami sedang mengupayakan untuk membuat pemisah antara sampah medis dan sampah masyarakat yang tercampur akibat banjir saat hujan,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Halbar, Adrisal Hena, yang diwawancarai terpisah membenarkan kondisi di lapangan limbah media RSUD berhamburan di TPA. Selain itu, alat pembakar limbah media juga bermasalah sehingga harus ekstra penanganan.
“Untuk alatnya sementara dalam perbaikan untuk mendorong menggunakan ekskavator, dan dipastikan sebentar alatnya sudah ada,” tuturnya.
“Terkait sampah medis saya sudah mengutus Pak Kabid untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit karena memang sudah tidak bisa dipilah, sementara (limbah) harus dipilah,” sambung Adrisal.
Menurutnya, penanganan limbah media berbeda dengan limbah lainnya. Sebelumnya, alat pembakar limbah media diletakkan di RSUD. Namun dikomplain warga sehingga digeser ke DLH.
“Tetapi masih dalam pengawasan rumah sakit. Untuk pengangkutan sampahnya saja yang dari DLH. Dan alatnya (mesin pembakar limbah medis, red) sekarang lagi rusak dan berkarat,” tandas Adrisal.
Tinggalkan Balasan