Tandaseru — Penambangan pasir di Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengancam mata pencaharian petani kelapa. Pasalnya, penambangan oleh perusahaan yang meluas membuat abrasi menumbangkan pohon kelapa petani.

Kebun warga yang terdampak itu terletak di Desa Sambiki Baru.

Amatan tandaseru.com, sudah puluhan pohon kelapa yang tumbang diterjang ombak. Selain itu, jembatan penghubung di lokasi tersebut terancam longsor sebab ombak besar sudah masuk sampai ke bawah jembatan.

Andris Mamurang, salah satu petani, mengaku kelapanya yang roboh mencapai 20 pohon. Penambangan, kata dia, mengikis hingga sela-sela pohon.

Sebelum perusahaan mulai mengambil pasir di daerah tersebut, kata Andris, pukulan ombak tak pernah sampai ke kebun warga. Namun saat ini kondisinya sudah berubah.

Penambangan pasir di Desa Sambiki Baru. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Dulu jarak pantai ke kebun kelapa sekitar 9 meter. Sekarang istilahnya mereka dapat udang tapi torang (kami, red) yang korban,” tuturnya.

Terkait abrasi, warga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Sambiki Baru. Namun menurut pemdes persoalan ini sudah diambil alih Dinas Lingkungan Hidup.

Warga pun mendesak penambangan pasir disetop. Hal ini, kata Andris, untuk mencegah terjadinya gejolak di lokasi itu.

“Kalau ganti rugi, tidak mungkin pihak perusahaan ganti rugi. Intinya harus disetop. Kalau tidak disetop akan terjadi masalah, itu kami bilang,” tegasnya.