Tauhid berharap dengan tema HAJAT ke-771 yakni ‘Ternate Kota Rempah’ bisa secepatnya Ternate ditetapkan sebagai kota rempah. Sebab, Ternate sendiri merupakan salah satu kota yang memiliki kekayaan alam berupa cengkih dan pala yang pernah menjadi rebutan bangsa asing saat itu.
“Mudah–mudahan ini kebangkitan kita dan Ternate bisa ditetapkan sebagai kota rempah. Kalau kita ikuti ICCN kita bisa menjadi kota kreatif,” kata Tauhid.
Sementara itu, Ketua Panitia HAJAT ke-771, Rizal Marsaoly mengatakan, HAJAT kali ini berbeda dengan sebelumnya lantaran akselerasi program kegiatan lebih banyak di tingkat kelurahan.
“Menuju tanggal 28 Desember ini ada beberapa kegiatan, seperti grafiti, pasar murah dengan melibatkan semua ritel yang ada di Kota Ternate. Untuk lokasi nanti mereka gunakan di setiap kelurahan,” ungkap Rizal.
Rizal menjelaskan pasar murah yang digelar pada HAJAT kali ini bertujuan untuk membangkitkan semangat pasca ekonomi yang kurang membaik dengan adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, rangkaian kegiatan pada HAJAT ke-771 juga akan dibuat pameran UMKM dengan melibatkan seluruh para pelaku UMKM yang sudah berpartisipasi dalam HAJAT kali ini. Selain itu juga ada keterlibatan berbagai komunitas yang ada di Kota Ternate.
“Nanti satu komunitas akan mendapatkan fasilitasi Rp 20 juta untuk melahirkan kegiatan-kegiatan kreatif terkait HAJAT kali ini,” jelas Rizal.
Menariknya lagi, dalam HAJAT kali akan ada kegiatan festival Barangka yang akan diambil alih oleh Bappelitbangda selaku OPD yang bertanggungjawab.
Tinggalkan Balasan