Tandaseru — Aksi unjuk rasa yang digelar warga tujuh desa di Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (22/11), berbuah manis.

Pasalnya, usai aksi yang diikuti pemalangan jalan penghubung antarkecamatan itu, PDAM Halbar langsung mendistribusikan layanan air bersih sesuai tuntutan warga.

Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, saat dikonfirmasi menyampaikan soal air bersih di tujuh desa Kecamatan Sahu Timur (wilayah Hamente) itu masih wilayahnya balai dan belum diserahkan ke pemerintah daerah. Namun masyarakat saat ini berkeinginan agar bisa menikmati air bersih.

Demi memenuhi kebutuhan warga itu, Djufri telah memerintahkan Dirut PDAM membuka jaringan air bersih di Hamente dan membuka jalur untuk ke Jailolo.

“Mungkin diagendakan pada beberapa waktu ke depan ini baru diresmikan, dengan demikian aksi kemarin memang sempat ada pemblokiran jalan, termasuk air yang mengalir di pusat kota kabupaten juga diblok,” ungkap Djufri, Selasa (23/11).

Politikus Partai Nasdem ini menjelaskan, setelah dirinya dan Kapolres bernegosiasi bersama masyarakat Hamente kurang lebih 1 jam, akhirnya warga menyetujui dengan syarat dibuka dulu jaringan air bersih di Hamente.

“Saya bersama Kapolres langsung ke Hamente mengajak mereka untuk berdiskusi, dan saya bilang pada satu sisi aspirasi masyarakat akan kita tindaklanjuti, dan saya juga perintahkan Dirut PDAM Halbar agar memastikan jaringan air di Hamente segera dibuka. Pada sisi yang lain jaringan yang ke Jailolo juga harus dibuka agar tidak ada lagi polemik,” cetusnya.

“Persoalan kemanusiaan, saya dan Pak Kapolres pasang dada. Nanti soal prosedur serah terima, berita acara peresmiannya dari belakang,” pungkas Djufri.