Tujuan dilakukan program tersebut, sambungnya, sebagai upaya Pemerintah Kota memperkuat pelaku usaha yang ada di Kota Ternate.

Hanya saja, dalam program tersebut para pelaku usaha tidak diberikan suntikan dana dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk barang. Sehingga, program tersebut dapat tepat sasaran dan terus menjaga ketersediaan barang yang ada di setiap warung.

“Jadi saat ini tim lagi melakukan verifikasi berapa banyak warung-warung yang ada di Ternate ini. Nantinya melalui program ini tidak diberikan dalam bentuk uang, karena aturannya sudah dilarang, makanya melalui program ini akan diberikan dalam bentuk barang,” terang Rizal.

Ia menambahkan, setelah tahap verifikasi selesai, tim akan mendata berapa banyak jumlah kebutuhan setiap warung, misalkan kebutuhan bahan pokok atau lainnya.

“Jadi nanti ke depan ini kita akan bekerja sama dengan para supplier besar yang ada di Ternate. Jadi para warung-warung mama mereka hanya kami berikan DO saja, jadi nanti mereka akan ambil barang melalui supplier yang bekerja sama dengan pemkot nantinya,” urainya.

Untuk jumlah sendiri, Rizal menuturkan setiap warung bisa mendapatkan kebutuhan barang dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

“Artinya tujuan dari program ini setidaknya pemerintah dapat membantu dan meringankan beban mereka sekaligus menjaga ketersediaan barang yang ada dalam warung mereka. Intinya kami sangat berharap agar dengan program ini usaha mereka bisa dikembangkan dan lebih maju lagi ke depan,” tuturnya.

Rizal bilang, program Warung Mama ini ke depan tidak hanya terbatas kepada pemilik warung saja, melainkan juga menyasar para pelaku UMKM.

“Jadi program ini akan menyasar ke pelaku UKM dan UMKM juga, jadi mereka ke depan akan diberi pelatihan agar bisa mengembangkan produk unggulan mereka. Intinya kami berharap agar produk unggulan mereka bisa dipromosikan dan menjadikan beberapa produk sebagai produk unggulan,” pungkasnya.