Pembuat gula merah biasanya memasak di kebun. Proses memasak dengan kayu bakar itu memakan waktu berjam-jam. Selama direbus, air aren selalu diaduk.
Setelah beberapa waktu di wajan, rebusan air akan berubah warna menjadi kecokelatan.
Gula merah yang sudah matang kemudian dicetak dengan batok kelapa. Cetakan harus didiamkan hingga dingin.
Setelah itu barulah gula merah dilepaskan dari cetakan dan dibungkus dengan daun pisang atau daun woka.
Biasanya Muhammad membuat gula merah dua hari sekali. Tiap kali produksi, ia mampu menghasilkan 115 buah gula merah.
“Kadang naik dan kadang turun (hasilnya), tergantung air pohon seho yang diambil,” akunya.
“Alhamdulillah, hasil dari ini bisa bangun rumah dan alhamdulillah sudah mendaftar haji sejak tahun 2015 lalu dan sekarang tinggal menunggu waktu untuk menunaikan ibadah haji,” sambung Muhammad.
Tinggalkan Balasan