Tandaseru — Sektor pendidikan di Kota Ternate, Maluku Utara, bakal makin kekurangan guru. Pasalnya, tahun ini setidaknya ada 145 guru yang memasuki masa pensiun.

Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif. 145 guru tersebut tersebar di seluruh kecamatan se-Ternate.

Kekurangan guru ini, kata Nurlaela, menjadi perhatian DPRD. Karena itu, DPRD menawarkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) sebagai solusinya.

“Kita berharap BOSDA itu bakal diubah formulasinya. Dari BOSDA menjadi biaya operasional yang di dalamnya terdapat honor daripada guru tambahan di tiga pulau terluar,” kata Nurlaela, Kamis (28/10).

Menurutnya, BOSDA tak bisa lagi dihitung berdasarkan jumlah siswa. Namun harus berdasarkan persentase wilayah.

“Selama ini BOSDA itu persentasenya jika siswa banyak, BOSDA-nya lebih banyak. Maka hal ini yang bakal disesuaikan,” ujarnya.

“Jadi hal ini sudah kita sampaikan kepada Badan Anggaran untuk mengubah formulasi, biaya operasional dan juga untuk kebutuhan guru tambahan,” tandas Nurlaela.