Tandaseru — Warga Desa Lako Akediri, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, memalang kantor desa, Sabtu (23/10). Pemalangan dilakukan sebagai bentuk protes atas pencopotan Kepala Desa Samsu Miradji yang digantikan dengan Pjs Kades Bakri Husain.
Imam Desa Lako Akediri, Hasan Muhammad menyatakan, kemarahan warga merupakan hal yang wajar. Pasalnya, pemerintah daerah menurunkan kades dari jabatannya hanya atas dasar keinginan oknum yang mengatasnamakan aliansi desa serta temuan Inspektorat yang tidak wajar.
“Bagaimana orang tara (tidak, red) marah kalau ngoni (kalian, red) kase turun kepala desa hanya berdasarkan surat dari Handoko (ponakan Wakil Bupati Djufri Muhamad, red) dan tuduh orang korupsi Rp 1 miliar,” ujar Hasan.
Ia menegaskan, jika kades benar-benar korupsi anggaran desa sebesar Rp 1 miliar maka hidupnya tentu sudah bergelimang harta.
“Tapi kenyataannya di desa makan saja torang (kami, red) tahu dia susah, kong kase barenti orang tuh,” katanya menyayangkan.
Hasan mewakil tokoh agama meminta pemda mencabut SK pemberhentian. Selain itu, pemda dituntut segera mengembalikan nama baik Kepala Desa Samsu Miradji, karena tindakan pemda bukan memperbaiki tapi merusak tatanan hidup yang ada di desa.
“Kepala desa ini masyarakat pilih dengan penuh pengorbanan kong dorang kase barenti gampang-gampang begitu karena dasar hanya beberapa orang tara suka itu,” tegasnya.
Sementara Ketua BPD Lako Akediri, Harun Usman mengaku bukan imam desa saja yang bingung dengan pemecatan kades. BPD sebagai lembaga resmi di desa selama ini tidak melihat ada gejolak dalam pemerintahan Kades Samsu Miradji terkait masalah keuangan maupun hubungan sosial di masyarakat. Namun mendadak pemberhentian dilakukan jadi sangat wajar jika masyarakat memalang kantor desa.
Tinggalkan Balasan