Tandaseru — Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, mengalami krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bensin, Pertalite dan Pertamax beberapa waktu belakangan. Hal ini mengakibatkan harga BBM menyentuh angka Rp 20 ribu per liter.

Penelusuran tandaseru.com di lapangan, kelangkaan BBM ini terjadi hampir sepekan. Akibatnya, antrean panjang di sejumlah SPBU di Pulau Bacan. Bahkan stok BBM di pengecer pun kosong.

Salah pengecer BBM yang ditemui menyatakan, stok BBM di SPBU sangat terbatas sehingga pengecer kesulitan mendapatkan minyak. Hal ini mengakibatkan harga minyak di depot naik drastis hingga Rp 15 ribu per liter.

Sementara untuk wilayah Gane, harga minyak per liter tembus angka Rp 20 ribu. Itu pun sangat sulit didapatkan.

“Sudah seminggu ini minyak sangat susah, di sini (Gane) per liter Rp 20 ribu, itu pun stoknya terbatas karena diambil dari Weda, Halteng,” jelas Hasan Hayat, salah satu konsumen di Desa Doro,  Kecamatan Gane Barat, Jumat (22/10).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Halmahera Selatan, Sarkani Tamimi ketika dikonfirmasi justru mengatakan sebaliknya. Menurutnya, stok BBM di Halmahera Selatan masih tetap aman dan normal.

“Stok BBM di Halsel tetap aman. Untuk SPBU itu jatahnya 20 sampai 25 ton per hari, itu sumber dari Pertamina dan pihak PT Babang Raya,” ungkapnya.

Untuk harga pengecer, kata Sarkani, ia mengaku tidak tahu sebab itu bukan urusan Disperindag.

“Yang kita tahu hanya di SPBU. Untuk pengecer atau pangkalan itu bukan urusan kita,” tandasnya.