Tandaseru — Pandemi Covid-19 memukul sendi-sendi perekonomian, tak terkecuali bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Maluku Utara.

Sugiarto A Hasan (37 tahun) adalah salah seorang pelaku UMKM yang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen pada masa pagebluk.

Produk dengan jenama Ifamoy milik Sugiarto berasal dari olahan kenari, buah khas asal Pulau Makian, Halmahera Selatan. Di tangan Sugiarto, kenari diolah menjadi halua kenari, choconari, kopi kenari, kopi rempah, kenari gula merah, kenari oven, dan sebagainya.

“Jadi bahan utamannya semua kenari, dan kemudian dibuat menjadi beberapa produk untuk dijual,” tutur Sugiarto kepada tandaseru.com, Oktober 2021.

Sugiarto A Hasan bersama produk-produknya. (Istimewa)

Sebelum pandemi melanda, dalam sebulan omzet yang didapat Ifamoy mencapai Rp 60 juta. Saat itu penjualan dilakukan secara luar jaringan (luring).

“Sebelum pandemi Covid-19, penjualan sehinggu bisa sampai Rp 20 juta, sementara sebulan bisa mencapai Rp 60 juta,” kata Sugiarto.

Saat Ternate dilanda pandemi pada Maret 2020 dan semua aktivitas dibatasi, termasuk berdagang, omzet Ifamoy menurun hingga 50 persen.

Tak berkecil hati, Sugiarto mulai memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya.

“Saya manfaatkan Facebook dan Instagram, maupun melalui WhatsApp,” ucapnya.