Tandaseru — 5 tahun sudah proyek pembangunan dua menara Masjid Al Munawwar di Kota Ternate, Maluku Utara, mangkrak.
Padahal, sejak 2016 lalu tiang pancang untuk pondasi dua menara masjid di atas laut ini telah diadakan.
Akibatnya, tiang pancang beton sebanyak 96 buah itu dibiarkan menumpuk begitu saja di samping halaman masjid.
Menyikapi masalah ini, Ketua Yayasan Al Munawwar, H. Muchsin Saleh Abubakar mengaku dirinya menaruh dugaan ada yang janggal dengan proyek yang didanai APBD Provinsi Maluku Utara ini.
Dugaannya makin kuat, ketika beberapa tahun lalu dia pernah didatangi dua orang yang tidak dia kenal.
Dua orang dimaksud satunya mengaku sebagai staf Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malut, dan satu orang lainnya mengaku sebagai kontraktor.
“Mereka datang ke saya antar uang, mau kasih ke saya Rp 200 juta. Alhamdulillah saya tolak,” jelas Muksin kepada tandaseru.com, Sabtu (2/10).
Saat itu, Muksin menyebutkan dirinya diminta menandatangani persetujuan swakelola untuk proyek tersebut dan langsung ditolak olehnya.
“Tapi saya lihat aroma tidak bagus ini. Masak kita orang masjid kok mereka mau sogok-sogok begitu,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan