“Jadi ide dasarnya sudah ada, yakni situasi dan kondisi atau sitkon, serta dia (Irsan) ingin mengangkat dinamika kehidupan wartawan. Hampir semua orang tahu wartawan hanya mencari berita, padahal ada sedih, gembira, jatuh cinta di lapangan, dan banyak hal,” ucap Faris.
Ia mengaku, memberikan tema cerita ‘Deadline’ karena merasa para wartawan selalu bersinggungan dengan tema tersebut.
Setiap hari, para wartawan memang selalu dikejar-kejar deadline, jam pemuatan berita, bagaimana sebuah peristiwa harus secepatnya ditulis, hingga bertemu narasumber dengan karakter unik.
Film serial ini diproduseri Layang Sutanto, dan disutradarai Irsan Yakub. Para pemeran film pun dari wartawan JMG dan konten kreator kokkama. Hingga akhir September 2021 ini, serial Deadline sudah masuk episode 003.
Apresiasi untuk Serial Deadline
Istri Bupati Pulau Morotai, Sherly Tjoanda, yang turut terlibat sebagai guest star pada episode 002 mengaku kagum dan terkejut ketika tahu ada rumah produksi film di Maluku Utara.
“Timnya anak muda semua, dan semuanya kerja. Bahkan kerja sampai malam, berdedikasi, punya talenta, saya penasaran hasilnya (ceritanya),” ucap Sherly.
Sherly bilang, ia sudah melihat sekilas tayangan di Youtube cermat kumparan dan Instagram.
Tinggalkan Balasan