Tandaseru — Universitas Khairun Ternate kembali mewisudakan 557 mahasiswa. Demi menghindari terjadinya peningkatan angka pengangguran, Unkhair telah melakukan komunikasi dengan semua perusaahan yang ada di Maluku Utara agar bapat bekerja sama dalam penyerapan tenaga kerja lokal.

Rektor Universitas Khairun Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum saat diwawancarai Sabtu (25/9) menyatakan, untuk mengatasi angka pengangguran usai wisuda, ada kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun ini yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

MBKM merupakan kebijakan untuk mendorong kerja sama yang lebih masif oleh pendidikan tinggi dengan pihak eksternal, baik pemerintah maupun industri.

“Karena ini merupakan forum pertama MBKM, sehingga alumni yang sekarang belum mendapatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka itu sendiri,” katanya.

Ia menuturkan, seharusnya mahasiswa sebelum keluar sudah mendapatkan pengalaman kerja. Dengan kerja sama antar perguruan tinggi, pihak industri dan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

“Untuk alumni sekarang belum dapat MKBM, sehingga kita berharap mereka lebih kreatif di lapangan dan menciptakan lapangan kerja,” jelasnya.

Ridha pun berharap industri yang ada di Maluku Utara dan pemerintah daerah bisa memanfaatkan tenaga alumni Unkhair semaksimal mungkin.

“Walaupun secara resmi belum menjadi tenaga kerja. Tapi ada peluang kerja yang sifatnya insidental bisa dimanfaatkan. Karena memang untuk tahun sekarang selain butuh kreativitas alumni atau pencari kerja, kita juga berharap pemerintah bisa membuka lapangan kerja yang bisa mengakomodir mereka,” harapnya.

Saat ini, sambungnya, yang memiliki peluang besar penerimaan kerja adalah industri. Sebab perusahaan mempunyai proporsi tenaga kerja yang semakin besar.