Tandaseru — Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Prof Dr Saiful Deni mengajak seluruh elemen masyarakat ikut mencegah stunting. Dengan begitu, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.

Ajakan tersebut disampaikan saat meneken Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara, Kamis (23/9), di Gedung Rektorat UMMU di Ternate.

Penandatanganan MoU dilakukan Prof Saiful bersama Kepala BKKBN Renta Rego sebagai upaya penanganan stunting sekaligus menjadi bagian media kampanye.

Prof Saiful menyatakan, berdasarkan hasil penelitian, stunting di Malut masih terbilang tinggi. Karena itu, perlu adanya kolaborasi dan network dari perguruan tinggi.

Salah satu caranya adalah melaksanakan kegiatan KKS tematik yang dibuat kampus.

”Tugas kita bagaimana memberikan penjelasan ke masyarakat, terutama para remaja yang menikah semestinya sejak awal memberikan sosialisasi, supaya ketika ibu melahirkan anaknya tidak mengalami stunting atau masalah kondisi gagal tumbuh pada anak di usia balita,” tuturnya.

Menurutnya, sudah lama UMMU berkolaborasi dengan BKKBN Malut. Dengan MoU tersebut, berbagai kegiatan pencegahan stunting akan digelar.

“Tentunya MoU akan sangat penting bagi perguruan tinggi. Sebab akan menaikkan akreditasi perguruan tinggi, termasuk UMMU,” ujarnya.

“Tidak hanya MoU, tapi juga agreement dengan bentuk kegiatannya penilaian 100 persen lebih baik, maka semua pihak termasuk masyarakat supaya terus berkolaborasi dan jejaring dalam rangka pemberdayaan, sekaligus menjadi pembelajaran penting dalam pengembangan potensi di pemda maupun perguruan tinggi. UMMU sangat terbuka, beberapa waktu lalu kami baru selesai MoU dengan Pemda Halsel, Haltim dan rencananya Pemkot Ternate. Walaupun di tengah pandemi Covid-19 terus melakukan yang terbaik. Bahkan di Senin depan UMMU MoU dengan pertambangan rakyat di PT NHM,” tandas Saiful.