Tentara Sekutu, kata Maujud, pertama kali mendarat pada 1944 di Sopi, saat ini masuk wilayah administratif Kecamatan Morotai Jaya. Mereka lalu menyebar dan mulai membombardir pertahanan Jepang.

Serangan Sekutu pula yang mendorong Teruo Nakamura bersembunyi di Gunung Pilowo hingga 30 tahun lamanya. Nakamura menjadi prajurit Jepang terakhir yang ditemukan bertahun-tahun usai perang berakhir.

“Nakamura yang bersembunyi di kebun Pilowo itu karena Amerika turun di Morotai. Terus dong (prajurit Jepang, red) lari dan Nakamura so tara bisa keluar. Jadi dia babikin rumah di dalam goa, dia bagale tanah itu ada di Gunung Pilowo, dia hidup deng puluhan tahun baru dia kaluar,” ucap Maujud.

Rahasia Panjang Umur

Setelah perang berakhir, Maujud melanjutkan hidupnya sebagai petani. Ia berkebun untuk menghidupi istri dan empat anaknya.

Hingga kini, Maujud masih kerap berkebun. Ia tak ingin bergantung hidup pada anak-anaknya yang sudah punya kehidupan sendiri.

Maujud Badada. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Saya bikin kebun deng batanam cengkeh, pala, tanam batata (ubi, red) pisang dan kelapa. Dengan umur ini, saya pigi kobong Sangowo Kacil nae sepeda. Sepeda dari zaman Jepang. Tapi kalau pigi di kobong Gusa, saya jalan kaki,” kata Maujud.

“Tiap pulang kebun bawa kelapa, pisang, itu saya pikul. Di kebun juga saya masih bisa bacangkul,” bebernya.

Aktivitas rutinnya itu membantu kakek 11 cucu dan 3 cicit ini menjaga kesehatan fisiknya. Selain inderanya yang masih berfungsi baik, Maujud juga amat jarang sakit.