Tandaseru — Warga Desa Boso, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, melakukan aksi penolakan diaktifkan kembali Pithein Girato sebagai kepala desa.

Penolakan warga ini dilakukan dengan memalang kantor desa, Sabtu (17/7).

Lonis Cicoro, salah satu warga Desa Boso kepada tandaseru.com menyampaikan, aksi penolakan warga terhadap Pithein sudah dilakukan berulang kali. Bahkan warga juga sudah melakukan hearing dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan DPRD beberapa waktu lalu. Sayangnya, hingga saat ini belum ada langkah yang diambil pemerintah.

“Inilah yang menyebabkan masyarakat kembali melakukan aksi dengan memalang kantor desa. Palang kantor desa ini bisa dibuka jika Bupati kembali menghentikan Pithein Girato dari jabatan kepala desa, sebab kesalahan dia sangat fatal,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, Pithein sebagai kepala desa terpilih sebelumnya pernah diberhentikan Bupati Bahrain Kasuba pada periode lalu. Pasalnya, ia diduga melakukan pelanggaran asusila dengan perempuan yang berstatus istri orang.

Belakangan, Bahrain kembali mengaktifkan Pithein.

“Tindakan Pithein ini melanggar perintah agama serta adat se atorang. Dia juga telah merusak nama baik desa kami sehingga kami menolak Pithein diaktifkan kembali sebagai kepala desa,” tuturnya.

Ia menuding, pengaktifan Pithein kembali sebagai kepala desa berdasarkan kepentingan politik salah satu pasangan calon bupati dan wakil Bupati pada Pilkada 2020 lalu.

“Kemarin DPMD sudah turun ke Desa Boso dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan masyarakat. Menurut pihak DPMD, jika masyarakat ingin berhentikan kepala desa maka harus dimusyawarahkan dengan BPD dan BPD menyampaikan usulan resmi ke DMPD baru bisa ditindaklanjuti,” ucap Loris.

Karena itu, sambung dia, masyarakat dan BPD sudah membuat kesepakatan. Sehari dua usulan pemberhentian tersebut akan dimasukkan secara resmi.

Merespon aksi masyarakat ini, Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik, memerintahkan DPMD turun langsung menyelesaikan persoalan ini dan membuka pemalangan kantor desa agar pelayanan di desa tetap berjalan.

Kepela DPMD Halsel, Bustamin H. Soleman ketika dikonfirmasi Minggu (18/7) mengakui bahwa saat ini masyarakat Desa Boso sedang melakukan aksi pemalangan kantor desa karena menolak Pithein diaktifkan kembali.

“Iya benar, kami diperintahkan langsung oleh pimpinan untuk turun membuka palang kantor desa dan selesaikan masalah ini. Kami sudah membuat pertemuan dengan masyarakat dan hasilnya nanti kami sampaikan ke pimpinan,” tukasnya.