Tandaseru — Tiga Organisasi Kepemudaan (OKP) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mendatangi Kantor Kecamatan Sahu Timur, Jumat (9/7). Kedatangan mereka untuk menolak kebijakan Pemerintah Halbar membangun puskesmas di lapangan kantor camat tersebut.
Ketiga OKP tersebut adalah Barisan Pemuda Nusantara (Bapera), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Protes itu dipicu adanya makna filosofis mendalam bagi masyarakat Sahu Timur yang dimiliki lapangan tersebut.
Ketua Bapera Halbar, Edy Yauw mengungkapkan, lapangan tersebut menurut cerita para tokoh adat maupun tetua sudah lama dimanfaatkan untuk melakukan ritual adat. Sayangnya, kini digusur untuk pembangunan puskesmas.
Edy pun dengan tegas menyampaikan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap semrawut.
“Kabag Pemerintahan seakan-akan malas berpikir, harap gampang. Kan sudah ada lahan yang disiapkan untuk bangun puskesmas, kenapa dibangun di atas lapangan yang sering digunakan upacara? Bahkan lapangan tersebut bermanfaat untuk setiap hajatan kecamatan dan sering digunakan olahraga bagi masyarakat setempat, kenapa dibuat bangunan?” ungkapnya.
Penolakan serupa juga dari Ketua Cabang GMKI Jailolo, Fandi Salasa. Fandi bilang, pihaknya tak menolak pembangunan fasilitas kesehatan yang berguna bagi masyarakat.
“Cuma membangunnya salah tempat. Kita ketahui bersama bahwa untuk wilayah Sahu timur tidak ada fasilitas olahraga yang memadai yang dibangun oleh pemerintah. Hanya lapangan tersebut yang sering digunakan masyarakat untuk berolahraga. Bahkan hari besar seperti upacara 17 Agustus dan kegiatan adat dan budaya sering gunakan tempat itu,” ucapnya.
Tinggalkan Balasan