Pada 1997 itu, TNI AL yang beraktivitas di Desa Pangeo berada di sana selama sebulan lebih.

“Survei mulai dari Tanjung Pangeo sampe Tanjung Sopi, dan mereka buat pos di Tanjung Amerika dan di rumah saya,” ungkap Jamalia.

“Saat itu yang saya ingat itu dipimpin oleh Letkol Supangat,” imbuhnya.

4 tahun kemudian, personel TNI AL datang lagi dengan kapal yang lebih besar. Namun mereka berlabuh di depan Desa Sopi.

“Lalu dorang datang ke Pangeo pakai helikopter. Dorang datang ke rumah dipimpin Letnan Hendra Kusuma deng dia punya penerbang nama Pak Gunawan,” kata Jamalia lagi.

Jamalia bahkan sempat diajak terbang dengan helikopter tersebut.

“Mama pernah nae heli. ‘Ayo kita jalan-jalan keliling Sopi, Tanjung Gorango dan Bere-bere’,” kenangnya.

, terus saat itu dorang jemput lagi juga mereka ajak jalan-jalanke jakarta,”kisahnya.

Bertahun-tahun tak lagi bertemu, Jamalia menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan para anggota TNI AL di desanya.

“Kepada bapak-bapak TNI AL, saya masih ingin bertemu dengan mereka karena kedatangan mereka tujuannya baik,” ucapnya.

Sekadar diketahui, hingga saat ini rencana pembangunan pangkalan pendaratan tank amfibi TNI AL di Morotai Jaya itu belum terealisasi.