Tandaseru — Sebagian warga Desa Waleh, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, menggelar aksi bisu, Sabtu (26/6). Aksi ini dipicu kemarahan warga atas keputusan panitia pemilihan kepala desa (pilkades) yang tak meloloskan calon kepala desa petahana, Saiful Noho.

Dalam aksi tersebut, warga membawa spanduk bertuliskan “Kami Murka dengan Pemerintah Daerah”.

Salah satu warga, Najamiddin N. Ambar mengatakan, aksi bisu tersebut dilakukan sebagai bentuk ketidakpercayaan warga terhadap panitia yang tidak meloloskan Saiful Noho sebagai bakal calon. Padalah menurut dia, ada bocoran informasi bahwa Saiful memiliki nilai tertinggi dalam tes namun belakangan digugurkan.

“Berarti ini kami anggap sudah ada unsur politik,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, panitia juga tidak merilis nilai-nilai yang diperoleh bakal calon. Bahkan hasil kelulusan pun tidak diinfokan.

Pendukung calon kepala desa petahana di Waleh saat menggelar aksi bisu. (Istimewa)

“Untuk itu kami berharap kepada pemerintah daerah agar kiranya memberi penjelasan yang detail agar masyarakat bisa merasa puas dengan keputusan itu,” tukasnya.

“Kalau keinginan kami tidak diindahkan maka di pilkades nanti kami bakal golput serta menolak pemilihan kepala desa di Waleh,” tegas Najamiddin.

Ia menambahkan, pada Ramadan lalu Bupati Edi Langkara saat melakukan safari Ramadan pernah menyampaikan, jika ada masyarakat yang berkeinginan mencalonkan diri sebagai kepala desa pemerintah daerah bakal meloloskan.

“Saya anggap ini pembohongan publik, karena apa yang disampaikan tidak sesuai kenyataan,” tandasnya.

Sekadar diketahui, tahun ini terdapat 32 desa yang bakal menggelar pilkades. Desa-desa ini tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Halteng.