Tandaseru — Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, berencana membangun cold storage dengan kapasitas penampungan 200 ton tahun ini.
Rencana pembangunan tersebut disampaikan Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulau Morotai, Armawangsah. Menurutnya, pembangunan akan dilakukan di lahan seluas 6 hektare.
Lokasi yang disiapkan di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai selatan. Pembangunan cold storage tersebut menggunakan dana hibah Japan International Cooperation Agency (JICA).
“Apabila cold storage sudah selesai dibangun, dapat meningkatkan jumlah ekspor tuna Morotai. Tidak hanya ke negara Vietnam tetapi ekspor bisa dilakukan ke negara Jepang,” kata Armawangsah, Senin (21/6).
Ia bilang, Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang sudah dibangun di Desa Daeo Majiko cukup berhasil dalam menggenjot perekenomian di Pulau Morotai. Untuk itu Pemda masih butuh penambahan cold storage.
“Saat ini status pengelolaan SKPT Morotai sudah masuk level pramandiri IV (Terkelola) menuju status mandiri (Terkelola secara Efektif). Apabila nantinya sudah masuk level mandiri, Pemda Morotai harus menyiapkan segala sarana dan prasarana pendukung,” terangnya.
Ekspor tuna di Pulau Morotai sendiri dikelola PT Harta Samudera. Selama ini, sambung Armawangsah, ekspor ke Vietnam itu berjalan lancar.
“Proses pengiriman tuna dari Morotai dilakukan melalui program tol laut yang dikirim ke Surabaya selanjutnya dikirim ke negara Vietnam. Tercatat pada tahun 2018, Pulau Morotai melakukan ekspor tuna perdana ke Vietnam dengan jumlah 73,67 ton. Kemudian pada tahun 2019 ekspor tuna Morotai mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 295,11 ton,” paparnya.
Tinggalkan Balasan