Rosnia kepada media mengatakan warga akan memalang jalan lintas Halmahera dalam waktu dekat. Langkah itu sebagai bentuk kekecewaan atas lambannya pekerjaan pembangunan jembatan penghubung.

“Kami akan balik, karena audiens hari ini tidak diindahkan, maka kami menyatakan sikap akan melakukan boikot jalan lintas Jailolo-Sidangoli dalam waktu dekat,” tegasnya.

Sementara Wabup Djufri ketika diwawancarai menyatakan, unjuk rasa tersebut hanya mempertanyakan kejelasan pembangunan jembatan penghubung.

“Jadi saya pikir itu kan sudah jelas. Sudah dianggarkan, sudah ditenderkan, pemenang tendernya juga sudah ada, dan proses pekerjaan dalam tahapan memulai yaitu telah memobilisasi peralatan dan juga bahan-bahan yang lain,” terangnya.

Ia membenarkan massa aksi menolak hearing karena tak dihadiri Bupati dan DPRD.

“DPRD dan Pemda ini kan dua lembaga yang berbeda. Kalau misalnya tadi mahasiswa menyampaikan aspirasi ke DPRD kemudian DPRD memanggil Pemda, itu wajar. Tapi tuntutan itu disampaikan ke Pemda, kemudian kami panggil DPRD ke Pemda itu tidak wajar. Sementara Bupati juga tidak ada di tempat. Wakil Bupati juga punya kapasitas yang sama seperti Bupati, saya juga bisa mengambil keputusan, dan jembatan tersebut tanpa didemo pun akan dikerjakan dalam waktu dekat,” tandasnya.