Demi menghindari kerumunan, Dispar menyediakan dua opsi pelaksanaan FTJ. Yakni melalui live streaming atau menggunakan tapping. Dengan begitu warga di pelosok yang belum bisa mengakses internet juga bisa menyaksikan.
“Jadi tapping ini nanti dilakukan syuting terlebih dulu, baru di-live hasil tapping tersebut,” ungkapnya.
Fenny berujar, Dispar sudah berkoordinasi dengan Telkomsel agar tower yang berada di Desa Lolori itu bisa diambil aksesnya ke Gamtala. Namun ternyata setelah disurvei, penggunaannya sudah melampaui kuota sehingga justru akan memperlambat loading ketika dilakukan live streaming.
“Saat ini dari pihak Telkomsel masih mencari alternatif lain karena memang rata-rata alat penguat sinyal itu perangkatnya tidak ada di sini dan harus di-back up dari Makassar,” tuturnya.
Ia menambahkan, lomba yang biasanya dikompetisikan dalam gelaran FTJ tahun ini ditiadakan. Hanya pentas seni budaya, Dancing in the Sunset, dan Teater Kuliner yang tetap ada.
“Jadi karena saat ini kita masih dihadapkan dengan pandemi, jadi kalau diadakan perlombaan maka justru akan memancing keramaian,” pungkas Fenny.
Tinggalkan Balasan