Tandaseru — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menghapus ujian nasional (UN) beberapa bulan lalu. Kini, Kemendikbud telah menyiapkan pengganti UN yang diberi nama Asesmen Nasional (AN).
Hal ini disampaikan Ketua Ujian Nasional Tingkat SD dan SMP Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Jamil Hadi, Kamis (3/6).
Jamil menjelaskan, AN berbeda dengan UN. Jika Ujian Nasional mengukur kemampuan siswa secara individu maka Asesmen Nasional mengukur secara kolektif potret sekolah, baik pengetahuan siswa sebagai hasil proses belajar, karakter siswa dan lingkungan belajar sebagai penunjang dari proses pembelajaran.
“AN ini pengganti Ujian Nasional, namun AN ini tidak menentukan hasil akhir siswa, tapi mengukur lembaga atau sekolah,” jelas Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Tikep itu.
Menurutnya, pelaksanaan AN kali ini masih sama seperti UN, di mana pelaksanaannya menggunakan komputer. Hanya saja, siswa yang ikuti AN itu siswa SD yang duduk di kelas 5.
“Sementara di SMP itu yang duduk di kelas 2,” terangnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tikep, Zainuddin Umasangaji saat dikonfirmasi membenarkan adanya AN sebagai pengganti UN itu. Zainuddin menjelaskan AN akan dilaksanakan pada September nanti.
“Iya, AN ini berbeda dengan UN. AN ini tidak mengukur hasil akhir siswa, tetapi mengukur sekolah. Dengan adanya AN ini sebagai rujukan pemerintah pusat mengambil kebijakan-kebijakan untuk sekolah bersangkutan,” jelasnya.
Zainuddin bilang, AN tidak hanya diikuti oleh siswa saja, tetapi guru dan kepala sekolah juga akan mengikuti proses AN itu.
Namun siswa yang mengikuti AN itu hanya siswa yang duduk di SD kelas 5 dan SMP kelas 2.
“Kenapa tidak kelas 6 maupun kelas 3? Agar mereka persiapkan diri untuk hadapi ujian sekolah,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan AN itu, Dinas Pendidikan tahun 2021 ini mendapatkan kucuran dana alokasi khusus (DAK) fisik sebesar Rp 5 miliar lebih guna melengkapi fasilitas pendukung AN.
“Jadi dana itu akan dilakukan pengadaan komputer untuk 26 sekolah SD dengan dana Rp 4.400.000.000, sementara SMP hanya 4 sekolah dengan dana Rp 880.000.000. Per sekolah akan dilakukan pengadaan 28 unit,” terangnya.
Zainuddin menambahkan, sekolah di Tikep sendiri sejauh ini telah siap menghadapi AN yang rencana digelar September nanti.
“Tentu Tidore sudah siap, karena sejauh ini simulasi terus kami lakukan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan