Tandaseru — Komisi II DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ketua Komisi II DPRD Halbar, Nikodemus H. David saat diwawancarai mengatakan, kuker tersebut dalam rangka berkonsultasi dengan Kemenpar terkait pengembangan destinasi wisata di Halbar agar tak kalah bersaing dengan daerah lainnya.
“Untuk pengembangan dan pembangunan destinasi tersebut, seharusnya Komisi II DPRD Halmahera Barat yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata untuk konsultasi, tetapi sangat disayangkan kesibukan dan kesehatan Ibu Kadis terganggu sehingga tidak bisa mendampingi. Sementara kita tetap menjalankan tugas pengembangan destinasi Halmahera Barat,” ungkap Nikodemus.
Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan, dalam pertemuan tersebut Komisi II bertemu Dirjen Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata dan Destinasi Kemenpar. Dirjen sangat mendukung pengembangan destinasi dan pariwisata di Halbar, dan berencana akan menghadiri Festival Teluk Jailolo tahun ini.
“Supaya pariwisata di Halmahera Barat berjalan dengan baik harus kita bersama-sama dengan Dinas Pariwisata. DAK dan DAU yang ditransfer ke pemerintah daerah ini, itu semestinya harus ada seperti tahun-tahun yang lalu,” ujarnya.
Nikodemus berharap, hasil konsultasi tersebut dapat berdampak pada pengembangan pariwisata yang akan menggenjot PAD dari bidang pariwisata.
“Terkait dengan konsultasi ini juga kami titikberatkan kepada tiga desa. Pertama di Kecamatan Loloda Mariporoco dan Sosota, Kecamatan Jailolo pemandian air panas Desa Payo, Desa Bobanehena serta Desa Susupu Kecamatan Sahu. Dan itu direspon baik oleh Pak Dirjen,” cetusnya.
Ia menambahkan, untuk sementara pariwisata adalah pintu masuk terbaik meningkatkan PAD.
“San semoga bisa berjalan berbarengan dengan dinas terkait dengan baik, supaya PAD bisa kita ditingkatkan. Besok kita akan laksanakan rapat dengar pendapat dengan Dinas Pariwisata terkait dengan hasil konsultasi, kemudian Dinas Perikanan dan Pertanian, dan kami menginginkan agar ego sektoral dari dinas-dinas ini harus dilepas. Apalagi tiga sektoral ini menjadi unggulan Pak Bupati harus betul-betul berkomitmen, karena membangun daerah ini perlu dengan hati,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan