Tandaseru — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan perbankan di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, masih terkonsentrasi untuk sektor perdagangan atau UMKM saja.
Sementara sektor pertanian belum tersentuh oleh pihak perbankan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tikep, Imran Jasin saat diwawancarai tandaseru.com, Rabu (10/3).
“Selama ini penyaluran kredit masih terkonsentrasi hanya pada UMKM. Tentu hal ini membuat sektor lain, terutama pertanian, justru belum mendapat porsi penyaluran secara optimal,” ujar Imran.
Padahal, penyaluran KUR ke sektor pertanian perlu didorong dengan optimal agar komoditas yang memicu inflasi seperti cabai dan bawang merah dapat terjaga produksinya.
“KUR ini sangat bagus, karena bisa mendongkrak produktivitas petani. Jadi bank jangan hanya mendorong penyaluran kredit ke sektor UMKM saja. Petani ini juga perlu didorong untuk memanfaatkan KUR,” kata Imran.
“Saya mau sampaikan bahwa peningkatan panen dan hasil produksi itu maksimal kalau didukung atau ada intervensi dari penyediaan modal, ya salah satunya bentuk kredit usaha rakyat atau KUR ini,” terangnya.
Meski begitu, Imran tidak mau menuding pihak bank kurang memaksimalkan KUR ke para petani. Sebab pasti ada sejumlah faktor yang menyebabkan aliran KUR ke sektor pertanian minim.
Namun Imran berharap ke depan KUR diberikan secara merata di semua sektor.
“Soal KUR ini bukan tidak tersentuh, hanya saja kurang menjadi primadona bagi perbankan. Perbankan lebih banyak melayani para UMKM, yang punya hasil yang menjanjikan,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan