Tandaseru — Masyarakat Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, saat ini kesulitan menemukan persediaan minyak tanah.
Pasalnya, sebagian besar pangkalan minyak yang tersedia di setiap kelurahan mengalami kekosongan stok.
“Awal Januari sampai Februari ini pangkalan belum ada minyak tanah,” ungkap Rahima, salah satu warga kepada tandaseru.com, Rabu (3/2).
Ia sangat berharap jatah minyak tanah setiap pangkalan tidak hanya disuplai sebulan sekali.
“Hanya sekali saja, sementara kita tahu sendiri kebutuhan akan permintaan minyak tanah ini sangat tinggi,” keluhnya.
Terpisah, Direktur Utama CV Rusda Tikep Awat Hi Ahmad yang ditunjuk sebagai agen atau penyuplai minyak tanah di 237 pangkalan saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kelangkaan minyak tanah di Tikep. Awat mengatakan, kelangkaan minyak terjadi dua bulan terakhir.
“Iya, awal Januari sampai sekarang memang minyak tanah sangat sulit,” jelasnya.
Salah satu penyebab kelangkaan minyak tanah, terang Awat, karena stok belum disuplai oleh Pertamina ke agen.
“Selain itu, kelangkaan minyak tanah itu disebabkan karena jatah yang tersedia di Kota Tikep tidak sebanding dengan tingkat permintaan. Jatah minyak tanah di Kota Tikep hanya sebesar 530 ton per bulan. Jatah itu sudah berlangsung selama 5 tahun, sementara kebutuhan masyarakat atas minyak tanah terus meningkat,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan