Tandaseru — Sebagian besar korban banjir di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kini telah kembali ke rumah masing-masing.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara Abner Manery ketika dikonfirmasi mengungkapkan, saat ini pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian tersisa 45 Kepala Keluarga (KK) asal Desa Roko, Kecamatan Galela Barat, dan 70 KK asal Desa Ngajam, Loloda Utara.
“Yang dari Desa Ngajam itu 323 jiwa. Sedangkan yang Roko 45 KK jumlah riilnya belum diketahui pasti,” ungkap Abner, Minggu (24/1).
“Kemarin sudah perintahkan staf BPBD untuk data jumlah pengungsi Desa Roko secara pasti. Akan tetapi belum dilaporkan kembali. Besok sudah ada data riilnya,” jelasnya.
Abner bilang, di Desa Worimoi, Kecamatan Loloda Utara, juga terjadi banjir. Hanya saja warga lebih memilih tetap berdiam di rumah masing-masing untuk menjaga harta bendanya.
Sedangkan di Ngajam, sambungnya, terjadi dua jenis bencana alam, yakni banjir dan tanah longsor. Longsor tersebut merusak dua rumah, sedangkan satu rumah rusak berat akibat banjir.
“Yang jelas kami selaku Pemerintah Daerah tidak lepas tangan terkait musibah banjir. Dan kami berupaya lakukan koordinasi dengan Provinsi juga pusat sehingga persoalan ini segera tuntas. Karena kerusakan akibat banjir maupun longsor ada dua fasilitas yang rusak, baik jalan dan perumahan warga,” tandas Abner.
Tinggalkan Balasan