Tandaseru — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di SPBU dan depot di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Jumat (25/12) membuat sejumlah kendaraan terjebak antrean panjang.

Pantauan tandaseru.com, kelangkaan BBM jenis bensin terjadi sejak Kamis (24/12). Antrean panjang terjadi sejak Jumat pagi pukul 09.00 WIT di depan SPBU Daruba.

Sejumlah pengendara yang ditemui mengaku sudah hampir 3 hari belakangan mereka kesulitan mendapatkan BBM. SPBU setempat pun sering sekali memasang pengumuman “BBM Sementara Habis”.

Pengendara di Morotai mengantre di SPBU akibat kelangkaan BBM. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Saya kurang tahu kendalanya dimana, cuma memang kalau tidak salah so dua hari yang lalu saya lewat ada tulisan ‘BBM Sementara Habis’ di SPBU,” kata Yasri, salah satu pengendara roda empat.

Demi mendapatkan BBM, pada Jumat pagi Yasri antre kurang lebih 3 jam lamanya.

“Dan ini menghambat sekali aktivitas lain. Kalau umpama di depot-depot ada bensin mungkin tong bisa baisi 5 sampai 6 liter. Tapi masalahnya di depot juga tidak ada,” akunya.

Sementara pengendara roda dua, Fandi mengaku di tengah kelangkaan BBM, bensin dijual hingga menyentuh harga Rp 13 ribu sampai Rp 15 ribu per liter.

Pengendara di Morotai mengantre di SPBU akibat kelangkaan BBM. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

“Ada beberapa depot yang jual harga segitu,” ungkapnya.

Yusran, pengendara bentor mengaku telah ikut antre beli bensin sejak pagi hingga sore.

“Katanya kapal terlambat masuk,” ucapnyan

Yusran bilang, antrean panjang sering terjadi tiap tahun.

“Saya alami antrean ini tapi di tahun kemarin, yang kayak bagini lagi. Antrean ini sampe di depan kantor DPRD lewat,” tuturnya.

Ia mengaku, jika antrean seperti ini terus, yang pasti harapannya tipis untuk mendapatkan penghasilan.

“Baru saya juga mencari pake bentor orang lain punya, setengah mati kalau minyak kosong,” cetusnya.

Ia berharap, Pemerintah Daerah bisa mengundang investor agar SPBU bisa bertambah.

Kepala Disperindagkop-UKM Pulau Morotai Nasrun Mahasari ketika dikonfirmasi tandaseru.com di lokasi SPBU Morotai menjelaskan, kekosongan BBM terjadi karena ada.kendala di Pelabuhan Daruba, dimana pembongkarannya terhambat.

“Kendalanya karena pelabuhan full maka kapal yang angkut BBM-nya tara bisa bongkar. Sehingga dari itulah antrean panjang. Karena di pelabuhan bersamaan masuk ada kapal Geovani, kapal logistik, dan kapal solar PLN,” jelasnya.

Nasrun bilang, BBM yang masuk hari ini bensin 30 ton dan solar 15 ton.

“Mudah-mudahan sehari ini sampai malam bisa diselesaikan, saya sudah minta di pengelola ini untuk antrean ini sampai selesai,” imbuhnya.

“Dari Perindagkop semua ada di lokasi untuk kawal. Harga jual Rp 6.450 per liter. Untuk timbunan BBM tidak ada karena kami kawal ketat. Jerigen antre saja kami tidak izinkan untuk diisi,” tandasnya.