Tandaseru — Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berencana membangun 35 tower Base Transceiver Station (BTS) atau jaringan telekomunikasi baru di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara. Pembangunan 35 BTS tersebut bertujuan meningkatkan kecepatan jaringan telekomunikasi maupun internet di wilayah Taliabu.

Kepala Dinas Kominfo Gafarudin mengatakan, jika tak ada aral melintang, 35 BTS itu akan dibangun 2021. Pembangunan ini melebih target yang diajukan Pemerintah Kabupaten ke Kemenkominfo pada tahun 2020.

“Dan Kabupaten Pulau Taliabu merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Maluku Utara yang mendapat bantuan tersebut dari Kementerian Kominfo jauh lebih banyak dari daerah lainnya. Sesuai dengan hasil pertemuan di Makassar, Kabupaten Pulau Taliabu diberikan bantuan 35 unit BTS lagi,” ungkapnya, Rabu (18/11).

Menurut dia, untuk percepatan penyediaan BTS dan akses internet pada 35 lokasi di Pulau Taliabu, akan dilakukan survei oleh salah satu penyedia jasa yang ditunjuk BAKTI.

“Tim dalam waktu dekat akan melakukan survei di beberapa desa yang telah diajukan pihak Pemda. Namun sebelum tim terlebih dahulu pihak Kominfo Pulau Taliabu akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait dalam hal ini kepala desa untuk penempatan BTS tersebut,” aku Gafarudin.

Pembangunan BTS tersebut akan disebar di desa-desa yang belum memiliki akses internet. Apalagi, rencananya BTS bakal memakai teknologi terkini yakni ada 3 model. Masing-masing akan tersambung dengan kabel fiber optik.

“Jika tidak bisa akan menggunakan teknologi micro wave. Bila hal ini juga tidak ditunjang maka akan digunakan BTS dengan menggunakan parabola,” ujarnya.

“Percepatan komunikasi merupakan target Pemkab Pulau Taliabu untuk mengentaskan wilayah blank spot atau titik kosong sinyal komunikasi. Atas nama Pemkab, kami berterima kasih kepada Kementerian Kominfo atas dukungan pembangunan BTS dan akses internet di kabupaten berjuluk Hemungsia Sia Dufu ini,” papar Gafarudin.

Ia pun berharap dengan adanya pembangunan BTS ini dari tahun ke tahun, jumlah wilayah blank spot semakin berkurang, bahkan seluruh desa diharapkan nantinya dapat menggunakan sinyal dengan mudah sehingga dapat melancarkan komunikasi.

“Selain mendapatkan informasi dari luar daerah kita juga bisa mengenalkan daerah kita dan memberikan informasi keluar daerah,” tandasnya.